dan Analyzing.
terhidden,menganalisis data image yang diformat oleh kemampuandd UNIX dan menghasilkan laporan kerja.
Sebelum saya membahas lebih lanjut tentang etika profesi bidang IT khususnya IT Worker, perlu kita ketahui terlebih dahulu definisi dari kata etika dan profesi. Kata etika itu berasal dari bahasa yunani yaitu ethikos yang berarti timbul dari kebiasaan. Terdapat beberapa pendapat mengenai arti dari kata etika namun dapat disimpulkan bahwa etika merupakan suatu aturan atau norma yang menilai pola tingkah laku manusia apakah baik atau buruk di suatu lingkungan masyarakat. Sedangkan profesi adalah suatu jenis pekerjaan yang dilakukan seseorang yang memiliki keterampilan dan pengetahuan khusus untuk mengerjakan pekerjaan yang ia lakukan contohnya dokter.
Profesionalisme pada bidang profesi yang dilakukan oleh setiap pekerja sangat dibutuhkan termasuk pada bidang teknologi informasi. Secara umum ciri-ciri profesionalisme pada bidang teknologi informasi ( TI ) adalah :
Dari kedua kata tersebut dapat disimpulkan bahwa etika profesi itu adalah norma atau aturan-aturan yang harus dipenuhi oleh seseorang atau sekelompok orang yang disebut sebagai kalangan professional. Etika profesi pada bidang IT di Indonesia belum dibuat secara tertulis tetapi IEEE telah menerapkan etika untuk profesi bidang IT. Etika profesi seorang IT worker yang dibuat oleh IEEE yaitu diantaranya mampu menjalankan peraturan-peraturan yang telah disepakati dengan pihak perusahaan seperti menjaga rahasia system dari sebuah perusahaan, memiliki komitmen serta bertanggung jawab yang tinggi dengan apa yang ia kerjakan khususnya yang berkaitan dengan IT suatu perusahaan, tidak mencari keuntungan sendiri dengan merugikan perusahaan maupoun orang lain, memperlakukan dengan adil semua orang dan masih banyak lagi.
Kesimpulan
Etika profesi merupakan bagian dari etika sosial yang menyangkut bagaimana mereka harus menjalankan profesinya secara professional agar diterima oleh masyarakat luas. Dengan etika profesi diharapkan kaum professional dapat mempertanggungjawabkan setiap tugas yang ia lakukan. Sebagai manusia biasa mungkin terkadang banyak hal yang menarik perhatian kita cara untuk sukses bahkan bidang IT pun sangat berpotensi tetapi apakah kita harus menghalalkan segala cara dan melupakan etika dalam berprofesi itu sendiri demi meraih sebuah kesuksesan? Jawabannya hanya kita dapatkan dengan cara bertanya kepada hati kita masing-masing.
Sumber :
http://adnansabisi.blogspot.com/2011/02/etika-seorang-it.html
http://ribhy.ini-aja.com/ep-tsi-2011/etika-dan-profesionalisme-it/
http://www.scribd.com/doc/62897941/ETIKA-PROFESI
http://venskasahetapy.wordpress.com/2010/02/27/etika-profesionalisme-dalam-bidang-it/
Dalam membuat suatu aplikasi seringkali programmer dianjurkan untuk menggunakan software yang sifatnya open source. Arti dari open source itu sendiri adalah sumber yang terbuka yang berarti software tersebut dapat menampilkan seluruh source code nya kepada pengguna sehingga mudah dimodifikasi atau dikembangkan kembali oleh programmer lainnya untuk membuat program yang lebih baikdi masa yang akan datang. Selain itu software open source bisa didapatkan secara bebas.
Adapun keuntungan dan kerugian dalam membangun sebuah aplikasi dengan menggunakan software open source diantaranya :
Kelebihan
Dilihat dari sisi pengguna
1. Pengguna secara otomatis akan terlibat langsung dalam proses pengembangan program karena dapat langsung mengetahui source code dari suatu program.
2. Error handling yang baik dikarenakan banyaknya developer yang dapat terlibat dalam suatu program.
3. Meningkatkan potensi untuk mandiri di bidang TI sehingga ketergantungan pada vendor berkurang.
Dilihat dari sisi developer
1. Banyaknya developer/programmer yang tertarik untuk terlibat dalam proses pengembangan sebuah software agar menjadi lebih baik.
2. Tidak diperlukannya biaya tambahan untuk memperkenalkan konsep dari software yang anda buat.
Kekurangan
1. Tidak adanya garansi pengembangan
Biasanya terjadi ketika sebuah project dimulai tanpa dukungan yang kuat dari satu atau bebrapa perusahaan, sehingga memunculkan celah awal ketika sumber code masih mentah pengembangan dasar masih dalam pembangunan.
2. Masalah yang berhubungan dengan intelektual property
Pada saat ini beberapa Negara menerima software dan algoritma yang dipatenkan. Hal ini sangat sulit untuk diketahui jika beberapa metode utama untuk menyelesaikan masalah software dipatenkan sehingga beberapa komunitas dapat dianggap bersalah dalam pelanggaran intelektual property.
3. Kesulitan dalam mengetahui status project
Tidak banyak iklan bagi open source software, biasanya beberapa project secara tidak langsung ditangani oleh perusahaan yang mampu berinvestasi dan melakukan marketing.
4. Support berbayar
Jika terdapat masalah pada software seperti menemukan hole yang tidak dipahami, maka solusinya yaitu mencari penyelesaian masalah di forum-forum. Jika tidak ada solusi maka perlu membutuhkan anggaran dana yang tidak sedikit untuk biaya konsultasi dengan pakar yanmg ahli dalam bidang open source tersebut.
5. Banyak software yang mirip
Open source digunakan secara bersama-sama, hal ini tentu saja menyebabkan akan menimbulkan resiko kurangnya diferensiasi antara satu software dengan software lainnya.
Sumber :
http://ezine.echo.or.id/ezine1/sedikit%20tentang%20Open%20source.txt
http://saiiamilla.wordpress.com/2011/03/23/keuntungan-dan-kerugian-software-open-source/