Thursday, 14 June 2012

Constructive Cost Model


Constructive Cost Model atau yang lebih dikenal dengan sebutan   Cocomo merupakan algorithma biaya perangkat lunak model estimasi yang dikembangkan oleh Barry Boehm W. COCOMO dikembangkan pertama kali pada tahun 1981 sebagai model untuk memperkirakan usaha, biaya dan jadwal untuk proyek-proyek perangkat lunak melalui Book Echonomic software engineering. Model ini menggunakan dasar regresi formula dengan parameter yang berasal dari data historis dan karakteristik proyek-proyek saat ini.

          Estimasi biaya dan waktu
n  Top down (analogi histori dan informasi): dari analisa bisnis sampai ke detail.
n  Bottom up: dari estimasi masing-masing aktivitas proyek dikumpulkan secara total.
n  Model matematis;
n  Software tools.
n  Perlu diingat dalam SW metodologi bahwa:
n  biaya tidak sebanding linear dengan jumlah code yang akan deprogram.

Estimasi biaya dan waktu (2) Model matematis
·         Dasar perhitungan:

effort = C x sizeM
 
                                  

·         Dikenal sebagai Constructive Cost Model (COCOMO), model konstruksi biaya.
·         C dan M adalah koefisien konstanta ( > 1 ), targantung pada tipe proyek dan organisasi, dengan cara melihat Tabel Konstanta (sudah tersedia dari penelitian).
·         Ditentukan pula oleh: application experience, leadership capability, new environment and tools, requirements uncertainty, software reuse.
Constructive cost model terdiri dari tiga jenis, diantaranya :
1. Basic (COCOMO I 1981)
Menghitung usaha pengembangan perangkat lunak termasuk biaya sebagai fungsi dari ukuran program. COCOMO membedakan perhitungan terhadap tiga jenis kelas proyek perangkat lunak sebagai berikut :
·         organic : tim kecil dengan pengalaman cukup baik dan kebutuhan sistem yang relatif masih sederhana.
·         semi-detached : tim berukuran menengah yang berpengalaman dengan lingkungan kerja yang lebih kompleks.
·         embedded projects : pengembangan berdasarkan pada kebutuhan dengan kompleksitas tinggi dan batasan yang ketat.
  
2. Intermediete (COCOMO II 1999)
Intermediate COCOMO menghitung usaha pengembangan perangkat lunak sebagai fungsi ukuran program dan sekumpulan “cost drivers” yang mencakup penilaian subjektif produk, perangkat keras, personil dan atribut proyek. Ekstensi ini mempertimbangkan satu set empat “cost drivers”, yang dijabarkan dalam kategori dan subkatagori sebagai berikut :

          a. Atribut produk (product attributes)
·         Reliabilitas perangkat lunak yang diperlukan (RELY)
·         Ukuran basis data aplikasi (DATA)
·         Kompleksitas produk (CPLX)

          b. Atribut perangkat keras (computer attributes)
·         Waktu eksekusi program ketika dijalankan (TIME)
·         Memori yang dipakai (STOR)
·         Kecepatan mesin virtual (VIRT)
·         Waktu yang diperlukan untuk mengeksekusi perintah (TURN)

         c. Atribut sumber daya manusia (personnel attributes)
·         Kemampuan analisis (ACAP)
·         Kemampuan ahli perangkat lunak (PCAP)
·         Pengalaman membuat aplikasi (AEXP)
·         Pengalaman penggunaan mesin virtual (VEXP)
·         Pengalaman dalam menggunakan bahasa pemrograman (LEXP)

         d. Atribut proyek (project attributes)
·         Penggunaan sistem pemrograman modern(MODP)
·         Penggunaan perangkat lunak (TOOL)
·         Jadwal pengembangan yang diperlukan (SCED)

3. Detailed COCOMO
Detil COCOMO – menggabungkan semua karakteristik versi intermediate dengan penilaian dampak cost driver di setiap langkah (analisis, desain, dll) dari proses rekayasa perangkat lunak 1.
 Fase yang digunakan dalam COCOMO rinci perencanaan kebutuhan dan perancangan perangkat lunak, perancangan detil, kode dan menguji unit, dan pengujian integrasi.

Sumber :

http://lisslissa.blogspot.com/2012/06/cocomo-dan-jenis-jenisnya.html
http://staffsite.gunadarma.ac.id

No comments:

Post a Comment